Pada suatu hari di sungai ada 2 ikan cupang yang bernama Siam dan Kawi yang penyendiri karena tidak punya teman tetapi mereka selalu bertekar. Mereka bertekar karena mempamerkan ekornya atau merebut wilayahnya.
Pagi hari yang cerah Siam sedang berenang untuk melihat di lingkungan dia, sedangkan Kawi membersihkan wilayah dia. Kemudian Kawi melihat Siam dan mengatakan sesuatu, " Hai Siam apakah wilayahmu bersih ? coba kamu lihat wilayah ku yang bersih sekali cocok dengan ekor ku " kata Kawi yang sombong, " oh sungguh Kawi apakah lingkungan mu juga bersih pasti dipenuhi kotoran, kalau ditempat ku sangat bersih dan luas sekali " kata Siam yang memamerkan. Akhirnya Kawi sangat marah membuat dia melawan Siam dan dia pun membalas lawannya.
Petarungan nya berhenti karena Kawi punya ide yang adil, " baiklah Siam, karena kita belum puas besok siang kita akan bertanding lagi, jika menang akan merebut wilayah kamu atau aku dan kalau kalah maka harus pergi dari wilayahnya, jadi sepakat " kata Kawi yang tegas, " baik aku sepakat sampai jumpa besok " kata Siam yang percaya diri. Mereka pun kembali wilayah masing masing dan mempersiapkan pertandingan besok nya.
Keesokan hari pada siang hari meraka mulai bertanding. Pada sampai sore hari Siam dan Kawi masih lawan membuat kehancuran pada wilayah mereka sendiri. Kemudian mereka tidak sadar kalau wilayah nya hancur mereka pun sedih, pertandingan pun berakhir. Siam dan Kawi pergi ke lingkungan masing masing untuk mencoba menghilangkan emosi nya. Perasaan Siam terasa mengatahkan sesuatu, kalau membutuhkan teman itu membuat dia pergi menuju Kawi untuk berteman. " Kawi saya juga minta maaf , dan mau berteman saja karena selama saat kecil aku tidak punya teman sampai sekarang belum dapat 1 teman " kata Siam yang terasa sedih, " ehm... aku juga mau punya teman, kita tidak pernah mau berteman sejak kecil sampai sekarang tidak berubah sedikit pun " kata Kawi yang mengatakan kebenaran.
" tapi kita bisa berubah dengan kita berteman jika tidak, kita menjadi penyendiri untuk selama nya " kata Siam yang penuh tulus hati, lalu Kawi setuju untuk berteman dengan Siam. Dalam pertemanan Siam dan Kawi membuat hal yang baru seperti selalu bermain setiap hari dan membuat permainan baru.
" MARILAH BERTEMAN JIKA TIDAK KITA AKAN MENJADI PENYENDIRI SELAMA NYA "